takziah

sekali lagi sunyi itu memelukku dengan kuat,
meratah jiwaku yang sedang pulih,
kini sekali lagi aku terluka, terhiris, malah sendiri,
sekali lagi aku buka nota lama serta bertemankan huruf-huruf sepi.

mengapa sering terluka wahai hati ?
masih salahkah kita untuk terus berbahagia,
salahkah kita untuk terus berlindung ?

aku sekali lagi bermain dengan puisi-puisi sunyi
bertemankan kata-kata motivasi sebagai pemujuk hati
tuhan sekali lagi aku bersendiri
adakah masih belum aku temui insan yang benar-benar menyayangi ?

I drove through the desert last night. I carried the weight of our last fight. Elvis singing ‘Don’t be Cruel’ and I wonder if you feel it too. It’s like we’re going under. Somewhere outside the lonely Esmeralda County line, The question of my heart came to my mind: If I go on with you by my side, Can it be the way it was when we met? Did you forget all about those golden nights? Maybe if thieves stole your heart or maybe we just drifted apart. I remember driving in my daddy’s car to the airfield, Blanket on the hood, backs against the windshield. Back then this thing was running on momentum, love and trust. That paradise is buried in the dust. If I go on with you by my side, Can it be the way it was when we met? Did you forget all about those golden nights? (The way it was, it was.) All of our plans are falling through. Sometimes a dream, it don’t come true. Darling. Darling (If we go on can it be) Can it be the way it was when we met? Did you forget all about them golden nights? If I go on with you by my side, Can it be the way it was? My heart is true. Girl, it’s just you I’m thinking of. Can it be the way it was? (Maybe thieves stole your heart.)

saat kau mula meredupkan pandangan matamu,
aku terpaku memandang sepasang anak mata itu,
warnanya seperti kacang hazel,
mampu membuai perasaanku hingga ke langit yang paling tinggi

saat bibir mu mengukir senyum paling indah
paling manis buat aku lupa gula kapas kesukaanku
saat itu cuma bunyi nafas kita berdua
tanganmu memeluk pinggangku kemas
hangat tubuhmu bisa menghapus getarku
yang hanya tuhan sahaja yang tahu

saat kau menundukkan wajahmu tepat ke wajahku
aku cuma mampu memejam mata
kerana getar matamu itu tidak mampu untuk aku tatap lama-lama
aku sudah mampu meneka cerita seterusnya

saat bibir mu mengucup lembut bibirku
terasa lembut sekali
saat itu udara seakan berhenti
jantungku kuat berdegup
mungkin kamu tahu perasaan aku tika itu
jadi kamu memelukku erat
biarkan aku merasa tenang ini
bersama kamu.

selamat berumur 22 tahun syahirah
semoga semua yang kau hajati akan termakbul


salam sayang buat semua yang pernah melukakan hati ini
maka teruslah bersinar syahirah


kerana pasti akan jumpa cahaya
buat kau terus tersenyum

mungkin pada umumnya cerita kelmarin
mungkin harus di nokhtah.
hati mungkin sering dipujuk untuk terus tersenyum
benar setiap masa aku sering ingin bercinta dengan setiap kekurangan
sedangkan diri aku sendiri pun masih ada luka yang masih basah,

tuhan,
aku mohon untuk sedikit bahagia,
andai dosa kelmarin aku ini terlalu besar
sehingga tidak sedikit pun aku layak untuk bahagia
jadi aku merayu
untuk rasa itu

tuhan,
aku masih berduka,
masih tidak membenarkan cahaya masuk ke kamar,
masih tidak bisa menulis sesuatu yang ceria,
masih menangis pada tengah malam,
masih lagi memendam rasa,
masih lagi terjaga pada waktu malam,

tuhan,
aku sangat lelah